Skip to content Skip to navigation

Pentingnya Organisasi: Outstanding World of Librarianship

Pada dasarnya organisasi terbentuk atas dasar adanya keterbatasan-keterbatasan pada manusia sebagai individu dalam mencapai suatu tujuan. Dengan adanya organisasi dan kegiatannya, diekspektasikan kendala-kendala individu dalam kemampuan biologis dan faktor fisikal dari lingkungan yang dihadapi olehnya dapat diatasi.

Alasan dibentuknya organisasi diantaranya adalah alasan sosial, yaitu sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia-manusia untuk pergaulan; alasan material, yaitu memperbesar kemampuannya; dan untuk efesiensi dan mengakumulasikan pengetahuan dari generasi ke generasi. Selain itu, organisasi juga memiliki manfaat lain, yaitu menimbulkan efek sinergi dimana output suatu organisasi akan sangat bergantung pada input yang disatukan.

Organisasi yang ada saat ini terdiri dari beberapa elemen masyarakat yang berada di dalamnya. Ada yang organisasinya bersifat kepemudaan, sosial, humaniora, pendidikan, lembaga profesi, dsb. Macam – macam organisasi tersebut tentunya memiliki tujuan serta visi – misi yang berbeda-beda sesuai dari karakter tiap organisasi tersebut. Akan tetapi, pada dasarnya seiap dari organisasi memiliki kesamaan alasan diantaranya adalah :

  1. Alasan sosial : banyak organisasi dibentuk untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk pergaulan. Jadi dapat dikatakan bahwa manusia berorganisasi karena membutuhkan dan menikmati kepuasan – kepuasan sosial yang diberkan oleh organisasi-organisasi.

  2. Alasan material : melalui bantuan organisasi, manusia dapat melakukan tiga macam halyang tidak mungkin dilakukannya sendiri, yakni: memperbesar kemampuannya; menghemat waktu yang diperlukan untuk mencapai sesuatu sasaran, melalui bantuan sebuah organisasi; menarik manfaat dari pengetahuan generasi – generasi sebelumnya yang telah dihimpun.

Dalam dunia perpustakaan, sering mendengar kalimat seperti ‘library is a growing organism’. Hal ini juga menunjukkan bahwa perpustakaan merupakan suatu organisasi yang senantiasa tumbuh berkat perkembangan ilmu pengetahuan dari waktu ke waktu, dari konvensional ke digital yang menuntut perpustakaan ikut berkembang sesuai dengan kemajuan zaman guna memudahkan dalam mendapatkan infformasi.

Berkaitan dengan hal tesebut, Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesi (ISIPII) bekerja sama dengan Library & Knowledge Center Binus University Internasional mengadakan acara. Bincang – Bincang Pustakawan mengenai Pustakawan & Gerakan Sosial. Acara tersebut diseleggarakan pada Rabu 1 April 2015 pukul 18.00 – 21.00 WIB yang berlokasi di Ruang 310, Lantai 3 Kampus Binus University International, Senayan, Jakarta. Acara ini merupakan seri kedua dari Talkshow Series: Outstanding World of Librarianship atau OWL Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPI).

Narasumber yang dihadirkan dari acara ini terdiri dari berbagai macam organisasi diantaranya MusianaYudhawasti (Komunitas Jelajah), Farli Elnumeri (Gerakan Pramuka Indonesia), Danang D Kangko (Komunitas SLiMS), Bagus Utomo (Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia), dan Robert AB, S.E, M.M. (Akademisi Binus University International).

Menurut seorang pustakawan yang menjabat sebagai Kepala Perpustakaan sekaligus tegabung dalam Gerakan Pramuka Indonesia yakni Farli Elnumeri yang menyatakan bahwa terdapat beberapa kemiripan antara nilai kepramukaan dan kepustakawanan. Dalam literasi Informasi dalam kepramukaan, terdapat Tanda Kecakapan Khusus (TKK) tentang membaca. Kesamaan permasalahan gerakan pramuka dengan gerakan kepustakawanan di Indonesia yang lain adalah organisasi pramuka banyak dipimpin oleh orang-orang yang tidak memahami nilai-nilai kepramukaan. Hal tersebut juga dialami oleh perpustakaan dimana perpustakaan banyak dipimpin oleh orang-orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang perpustakaan. Bahkan ada pembina pramuka sekaligus berprofesi sebagai pustakawan, selain Bapak Farli Elnumeri sendiri, yang lainnya adalah Mastini Hardjoprakoso, MLS (Kepala Perpustakaan Nasional RI 1) dan Harkrisyati Kamil (Presiden ISIPII 1).

Lain halnya menurut Danang D Kangko yang tergabung dalam SLiMS. SLiMS atau yang dikenal dengan Senayan Library Management System merupakan suatu open source library management system yang dibangun dengan teknologi seperti PHP dan MySQL dengan menyediakan fitur seperti database bibliografi, sirkulasi, keanggotaan dan masih banyak lagi. Sebagai langkah menuju revolusi perpustakaan, Danang D Dangko menyatakan bahwa SLiMS yang berbasis free open source software (FOSS) memberikan kita sebuah Kemerdekaan. Dan pustakawan dapat merayakan kemerdekaan ini dengan bersama membangun kemandirian dan kompetensi melalui kegiatan pembelajaran sepanjang hayat. Maka dari itu, komunitas SLiMS lahir dan berkembang untuk menjadi salah satu wadah pembelajaran bersama khususnya seputar bidang teknologi informasi dan perpustakaan. Sedangkan menurut Robert AB, S.E, M.M perpustakaan merupakan salah satu bagian organisasi non profit selain dari organisasi keagamaan, layanan publik, amal, museum, galeri seni, rumah sakit (?), dan pendidikan (?).

Walaupun didasari dengan jenis organisasi yang berbeda-beda, tidak ada salahnya bahwa perpustakaan membangun jaringan dengan jenis organisasi yang lain. Dengan begitu, semangat untuk saling menambah wawasan ilmu pengetahuan dari antar organisasi akan meningkat dan memungkinkan untuk dapat membuat suatu kreatifitas dan inovasi baru yang menyegarkan.

Sumber referensi :

Winardi, J. 2007. Teori organisasi dan pengorganisasian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Elnumeri, Farli. 2015. Pustakawan, Gerakan Pramuka, LSM, dan Gerakan Sosial. Makalah

pada acara Bincang – Bincang Pustakawan “Pustakawan & Gerakan Sosial” pada Rabu 1 April 2015.

 

Kangko, D. Danang. 2015. Komunitas SLiMS: dari Free Open Source Software menuju

Revolusi Pustakawan Pembelajar di Indonesia. Makalah pada acara Bincang – Bincang Pustakawan “Pustakawan & Gerakan Sosial” pada Rabu 1 April 2015.

 

Robert, AB. 2015. Marketing, Branding, and Experiential Marketing for Non Profit

Organization (NPO). Makalah pada acara Bincang – Bincang Pustakawan “Pustakawan & Gerakan Sosial” pada Rabu 1 April 2015.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Web page addresses and e-mail addresses turn into links automatically.
  • Lines and paragraphs break automatically.
CAPTCHA
This question is for testing whether or not you are a human visitor and to prevent automated spam submissions.
Image CAPTCHA
Enter the characters shown in the image.