Hidden Figure Women Behind Indonesian Libraries[1]
Sulistyo-Basuki[2]
Pendahuluan
Dalam rangka memperingati hari kelahiran R.A. Kartini yang merupakan tokoh perjuangan perempuan atau wanita Indonesia, maka pihak Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Infomasi Indonenia (ISIIPI) bekerja sama dengan The American Corner yang berada di Mal Pacific Place menyelenggarakan gelar wicara (talk shiow) berjudul Hiden Figure Women Behind Indonesian Libraries pada tanggal 10 April 2019. Dalam gelar wicara tsb, Ibu Harkrisyati membahas tentang peran Ibu Martini Hardjoprakosa dalam pengembangan Perpustakaan Nasional RI, Ibu Elly Julia Basri mengemukakan peran Ibu Luwarsih Pringgoadirjo tentang Pusat Dokumentasi Informasi Nasional lalu Ibu Utami Hariyadi membahas peran Ibu Lily K. Somadirkarta tentang perannya di Jurusan Ilmu Perpustakaan FSUI (kini FIB UI).
Peran Perempuan Lainnya
Ketiga perempuan yang dibahas di atas memang berperan besar dalam bidang masing-masing, namun demikian ada juga perempuan lain yang juga berpean pada masing-masing bidang sayangnya tidak banyak dikenal oleh pustakawan generasi masa kini. Karangan singkat ini mencoba mengenalkan mereka sesuai dengan bidang masing-masing.
Bidang Dokumentasi
PARTANINGRAT, WINARTI (Sragen, 21 September 1927–Jakarta, 8 Mei 1978) Perempuan Indonesia pertama yang memperoleh gelar Master of Science (Library Science) dari Columbia University. Pernah bekerja selaku penyiar radio Seksi Bahasa Inggris Radio Republik Indonesia (1946-1951), Indonesian Broadcast, Voice of America di New York (1951-1954), UN Radio, United Nations Headquarter, New York (1956-1958), sebagai tenaga paro waktu di Queensborough Public Library, Science and Technology Department, Jamaica, New York sambil kuliah di Columbia University, kemudian kembali ke Indonesia dan bekerja di Bagian Dokumentasi Madjelis Ilmu Pengetahuan Indonesia. Bagian dokumentasi tersebut kemudian berkembang menjadi Pusat Dokumentasi Informasi Nasional Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDIN LIPI) dengan Winarti Partaningrat sebagai direktur pertamanya. Jabatan tersebut dipegang antara 1965–1974. Selama periode itu, PDIN LIPI mengembangkan berbagai produk dokumentasi seperti A Master List of Southeast Asian Microform, Index of Indonesian Learned Periodicals. Katalog Induk Majalah dll. Beliau meninggal di Jakarta dan dimakamkan di Sragen.
Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) pernah mengusulkan agar beliau memperoleh bintang jasa terutama sumbangannya sebagai penyiar RRI semasa Perang Kemerdekaaan, namun usaha IPI tidak berlanjut tanpa alasan yang jelas.
Karya: 1961 Scientific Information Facilities in Indonesia
1966 Characteristics and History of Indonesian Scientific Periodicals
1978 Masterlist of Southeast Asian Microforms
Bibliografi
World Encyclopedia of Library and Information Services. American Library Association. 1986. pp. 640–641. ISBN 0-8389-0427-0.
Widharto. Libraries and Librarians in Indonesia in the Information Age: Challenges and Risks (PDF). Indonesia: University of the Philippine Institute of Library and Information Science
Bidang Keilmuan
ISA, ZUBAIDAH (19.. – 1978)
Orang Indonesia yang pertama kali meraih gelar Doktor Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Setelah bekerja di USIS melanjutkan studinya ke Indiana University, selesai tahun 1972 dengan disertasi berjudul “Printing and Publishing in Indonesia” 1602-1970. Mengajar di School of Library Science Emporia State University (Kansas). Malang, ketika piknik dengan menggunakan perahu yang digerakkan kincir di Danau Pomona, Kansas 17 Juni 1978, perahu dihantam angin tornado ringan sehingga kapal terbalik; 60 penumpang meninggal di antaranya Dr Zubaidah Isa. Jenasahnya dibawa ke Indonesia dan dimakamkan di Kramat Sentiong, Jakarta Pusat.
Orang Indonesia ketiga yang memperoleh gelar Doktor Ilmu Perpustakaan dan Informasi adalah Karmidi Martoatmodjo (1942-2004), mengajar di JIP FSUI khusus bidang pelestarian dan konservasi. Salah satu buku wajib yang digunakannya adalah disertasi Zubaidah Isa.
Penyair
SUKESI, ANASTASIA LUH (1941-
Lahir di Singaraja 22 Mei 1941 Bekerja sebagai pustakawati di Perpustakaan Wilayah DI Yogyakarta. Puisinya dimuat mingguan Pelopor Yogya dan harian Kompas. Karyanya disertakan dalam Risang Pawestri (antologi puisi, 1990, editor Ragil Suwarna Pragolapati), Ungu: Antologi Puisi Wanita penyair Indonesia (antologi puisi, Editor Korrie Layun Rampan). Suaminya adalah Kostka Sugeng yang pernah menjabat sebagai Kepala Perpustakaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
DWIARTI MARDJONO (1935-
Bekerja di Sekretariat Negara sampai pension. Pengurus IPI sebagai hasil Kongres ke-3 di Yogyakarta Bagian Penerbitan. Beliau kuliah di Universitas Gadjah Mada, mulai menulis aktif pada yahun 1960 bersamaan dengan munculnya penyair Isma Sawitri, dan Poppy Hutagalung. Sebagai penyair namanya tercatat sebagai Dwi Arti Mardjono. Puisinya dimuat dalam majalah Sastra, dalam buku Sihir Terakhir (Bandung: Pustaka Pujangga, 2009), Seserpih pinang sepucuk sirih = A taste of betel and lime) (Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1979); Tonggak: antologi puisi Indonesia modern vol 2 (Jakarta: Gramedia, 1987), Ensiklopedia Sastra Indonesia , dibahas dalam Les femmes et l'écriture : La littérature féminine indonésienne Archipel 13, 1977:267-282; Tri Wahjuti Suri, Buku Profil Perempuan Pengarang & Penyair Indonesia (Jakarta: Kosakata Kita, 2012). Berikut ini salah satu syairnya:
BERITA BAGI MADAM YVES COFFIN
Sekali tertarik menyulut padam
Rumput-rumput kering tergenggam
Panasnya menyentuhi sudut-sudut hati
Seakan bakal sirna tanpa harapan
Sekali angin menggugah
Dan mengejar
Dihanyutkannya air mata-air mata sampai keujung-ujung
Dibebaskannya gelap yang menghantu
Tinggalah ke kekhidmatan
Segala suara yang mengiringi perjalanan
Sekali tertarik menyulut padam
Rumput-rumput kering tergenggam
Panasnya menyentuhi sudut-sudut hati
Seakan bakal sirna tanpa harapan
Sekali angin menggugah
Dan mengejar
Dihayutkannya air mata-air mata sampai keujung-ujung
Dibebaskannya gelap yang menghantu
Tinggalah ke kekhidmatan
Segala suara yang mengiringi perjalanan
Bidang Pendidikan
Gelar wicara di American Corner menyebutkan nama L.K. Somadikarta di bidang Pendidikan pustakawan melalui JIP FSUI. Bila dirunut ke belakang maka Jurusan Ilmu Perpustakaan FSUI dimulai tahun 1952 dengan dibukanya Kursus Pendidikan Pegawai Perpustakaan, kemudian Kursus Pendidikan Ahli Perpustakaan lalu Sekolah Perpustakaan. Di Sekolah Perpustakaan yang diresmikan tahun 1959 muncul nama SOEWATI SEOMARSIFIK , MA (University of Michigan, 1957) sampai 1961 selanjutnya menjadi Ketua Djurusan Ilmu Perpustakaan FKIP UI tatkala Sekolah Perpustakaan dilebur ke FKIP UI. Dia menjadi Ketua Jurusan sampai akhir 1963 selanjutnya diganti oleh Murtini S. Pendit, MA (Columbia University). Djurusan Ilmu Perpustakaan FSUI selama beberapa tahun dipimpin oleh dua orang sampai dengan tahun 1969 tatkala diadakan perubahan syarat penerimaan masuk. Bila sebelumnya untuk masuk Jurusan Ilmu Perpustakaan mensyaratkan lulusan SMA dan yang setara maka mulai tahun 1969 haruslah Sardjana Muda dalam semua bidang. Periode ini sebenarnya merupakan periode pendidikan pascasarjana karena waktu pendidikan hanya mengenal dua jenjang yaitu Sardjana Muda dan Sardjana. Di sinilah muncul peran RUSINA SJAHRIAL-PAMUNTJAK, MA (University of Michigan) meninggal 2010. Pendidikan pascasarjana ini kemudian diteruskan oleh L. K. Somadikarta; pada masanya terbentuk program pascasarjana (PPS) Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada tahun 1990, merupakan Pendidikan pascasarjana ilmu perpustakaan dan informasi yang pertama di Indonesia. Pada tahun 1996 dibuka program S3 di lingkungan Ilmu Komputer namun tidak pernah berjalan akibat krisis politik dan ekonomi yang menimpa Indonesia pada tahun 1998-an.
Penutup
Dalam berbagai bidang yang berkelindan dengan Ilmu Perpustakaan dan Informasi (IP&I) berperan perempuan pustakawan, beberapa di antaranya telah meninggal namun peran mereka kurang diketahui oleh pustakawan masa kini. Perempuan pustakawan juga bergerak dalam bidang dokumentasi, pendidikan pustakawan, bidang IP&I serta puisi.
Bibliografi
Ensiklopedia Kepustaawanan Indonesia, 2019 – Naskah, tidak diterbitkan,
[1] Diskusi di Jakarta, 10 April 2019
[2] Teaching professor, IPB University, UIN Sunan Kalijaga dan UGM
Add new comment