Memperingati Hari Pendidikan Nasional
Penulis: Elly Julia Basri, Harkrisyati Kamil dan Utami Hariyadi
Pengantar
Hari Ibu Indonesia, yang dirayakan setiap tanggal 22 Desember secara nasional berbeda dengan peringatan Hari Ibu di negara lain. Penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1928. Presiden Soekarno menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959, yaitu pada ulang tahun ke 25 Kongres Perempuan Indonesia 1928.
“Ini adalah sebuah forum diskusi yang sangat penting untuk menentukan masa depan. Jadi, Ilmu Perpustakaan itu sebenarnya akan dibawa ke mana.”
Kegiatan ini merupakan ajang bertukar cerita yang terbuka bagi para praktisi, akademisi dan pemerhati pengelolaan rekod dari berbagai lembaga dan bidang usaha. Berlangsung pada hari Kamis, tanggal 23 September 2018 di Ruang Republik, salah satu ruang kelas di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera. Tema yang diperbincangkan adalah pengelolaan arsip media menggunakan teknologi robotik. Tema tersebut makin terasa istimewa sebab diangkat dalam sesi perdana Coffee Talk yang rencananya akan diadakan setiap dua-bulanan oleh P3RI.
KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR
Pegiat Yayasan Ayo Membaca Indonesia Dewi Utama Fayza (tengah) menjelaskan bacaan anak bersumber dari tradisi lokal sebagai materi literasi di sekolah.
JAKARTA, KOMPAS — Perpustakaan sebagai pusat literasi belum berkiprah maksimal. Dibutuhkan penguatan perpustakaan sekolah beserta pembangunan jaringan dengan taman-taman bacaan di masyarakat guna memastikan gerakan literasi berjalan.
Alhamdulillah Musyawarah ISIPII sudah selesai diselenggarakan. Salah satu hasilnya adalah terpilihnya Sdr. Wien Muldian sebagai Presiden ISIPII periode 2024-2029.
Kolom pakar merupakan wadah yang disediakan oleh website Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia yang memuat semua tulisan-tulisan para pakar dalam dunia perpustakaan di Indonesia, seperti Prof. Sulistyo Basuki, Bapak Blasius Sudarsono, MLS, dan Bapak Putu Laxman Pendit, Ph.D.
Selengkapnya
Tahun 1999, setahun setelah kerusuhan, negara ini mulai menata kehidupan sosialnya. Sebuah orde lahir. Dan di usianya yang muda, orde reformasi merangkak tertatih seperti bayi yang baru berjalan.